Senin, 16 Juli 2012

SISTEMATIKA PROPOSAL PTK

SISTEMATIKA PROPOSAL PTK
 JUDUL PENELITIAN
Judul  penelitian  dinyatakan  secara  singkat  dan  spesifik  tetapi  cukup  jelas
menggambarkan  masalah  yang  akan  diteliti,  tindakan  untuk  mengatasi
masalah  serta  nilai  manfaatnya.  Formulasi  judul  dibuat  agar  menampilkan
wujud  PTK  bukan  penelitian  pada  umumnya.  Umumnya  di  bawah  judul
utama  dituliskan  pula  sub  judul.  Sub  judul  ditulis  untuk  menambahkan
keterangan  lebih rinci  tentang subyek,  tempat, dan waktu penelitian.

Berikut contoh judul PTK dalam pendidikan dasar.

  1. Meningkatkan hasil belajar melalui pembelajanan kooperatif pada mata
pelajaran  IPS  (dapat  dituliskan  topik  bahasan  dan  juga  mata
pelajarannya) di SD Negeri Banjarsari, Bandung.
  1. Penerapan  pembelajaran  model  Problem  Based  Learning  untuk
meningkatkan  kemampuan  pemecahan  masalah  pada  mata  pelajaran
Fisika Kelas VII di SMP XXX.
  1. Implementasi  Strategi  Pembelajaran  Inkuiri  pada  Mata  Pelajaran
Geografi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep tentang Perpindahan
Penduduk. 

BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah

Tujuan  utama  PTK  adalah  untuk  memecahkan  permasalahan pembelajaran. Untuk  itu,  dalam  uraian    latar  belakang masalah  yang  harus dipaparkan hal-hal berikut.
1.    Masalah  yang  diteliti  adalah  benar-benar  masalah  pembelajaran  yang
terjadi  di  sekolah.  Umumnya  didapat  dari  pengamatan  dan  diagnosis
yang  dilakukan  guru  atau  tenaga  kependidikan  lain  di  sekolah.  Perlu
dijelaskan pula proses atau kondisi yang terjadi.
2.    Masalah  yang  akan  diteliti  merupakan  suatu  masalah  penting  dan
mendesak  untuk  dipecahkan,  serta  dapat  dilaksanakan  dilihat  dari  segi
ketersediaan  waktu,  biaya,  dan  daya  dukung  lainnya  yang  dapat
memperlancar penelitian tersebut.
3.    Identifikasi masalah di  atas,  jelaskan hal-hal  yang diduga menjadi  akar penyebab  dari masa!ah  tersebut.  Secara  cermat  dan  sistematis  berikan alasan (argumentasi) bagaimana dapat menarik kesimpulan  tentang akar masalah itu.



B.  Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah
Pada bagian  ini umumnya  terdiri atas  jabaran  tentang  rumusan masalah, cara  pemecahan  masalah,  tujuan  serta  manfaat  atau  kontribusi  hasil penelitian.
  1. Perumusan  Masalah,  berisi  rumusan  masalah  penelitian.  Dalam
perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan  lingkup yang
menjadi  batasan  PTK.  Rumusan  masalah  sebaiknya  menggunakan
kalimat  tanya  dengan  mengajukan  alternatif  tindakan  yang  akan
dilakukan  dan  hasil  positif  yang  diantisipasi  dengan  cara  mengajukan
indikator  keberhasilan  tindakan,  cara  pengukuran  serta  cara mengevaluasinya.
  1. Pemecahan Masalah; merupakan    uraian  altematif  tindakan  yang  akan dilakukan  untuk  memecahkan  masalah.  Pendekatan  dan  konsep  yang digunakan  untuk  menjawab  masalah  yang  diteliti  disesuaikan  dengan kaidah  PTK.  Cara  pemecahan  masalah  ditentukan  atas  dasar  akar penyebab  permasalahan  dalam  bentuk  tindakan  yang  jelas  dan  terarah. Alternatif pemecahan hendaknya mempunyai  landasan konseptual  yang mantap yang bertolak dari hasil analisis masalah. Di samping  itu, harus terbayangkan  manfaat  hasil  pemecahan  masalah  dalam  pembenahan dan/atau  peningkatan  implementasi  program  pembelajaran.  Juga dicermati  artikulasi  kemanfaatan  PTK  berbeda  dari  kemanfaatan penelitian formal.

C.  Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan  PTK  dirumuskan  secara  jelas,  dipaparkan  sasaran  antara  dan sasaran akhir  tindakan perbaikan. Perumusan  tujuan harus konsisten dengan hakikat  permasalahan  yang  dikemukakan  dalam  bagian-bagian  sebelumnya.

Sebagai  contoh  dapat  dikemukakan  PTK  di  bidang  IPA  yang  bertujuan meningkatkan  prestasi  siswa  dalam  mata  pelajaran  IPA melalui  penerapan strategi pembelajaran yang dianggap sesuai, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber  belajar  mengajar  dan  lain  sebagainya.  Pengujian  dan/atau pengembangan strategi pembelajaran bukan merupakan rumusan tujuan PTK.

Ketercapaian tujuan hendaknya dapat diverfikasi secara obyektif. Di  samping  tujuan  PTK  di  atas,  juga  perlu  diuraikan  kemungkinan kemanfaatan  penelitian.  Dalam  hubungan  ini,  perlu  dipaparkan  secara spesifik keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh, khususnya bagi siswa, di  samping  bagi  guru  pelaksana  PTK,  bagi  rekan-rekan  guru  lainnya  serta bagi  dosen  LPTK  sebagai  pendidik  guru.  Pengembangan  ilmu,  bukanlah prioritas dalam menetapkan tujuan PTK
 

BAB II KERANGKA TEORETIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pada  bagian  ini  diuraikan  landasan  konseptual  dalam  arti  teoritik  yang digunakan  peneliti  dalam menentukan  alternatif  pemecahan masalah. Untuk keperluan  itu,  dalam  bagian  ini  diuraikan    kajian  baik  pengalaman  peneliti PTK  sendiri  nyang  relevan  maupun  pelaku-pelaku  PTK  lain  di  samping terhadap  teori-teori  yang  lazim  hasil  kajian  kepustakaan.  Pada  bagian  ini diuraikan  kajian  teori  dan  pustaka  yang  menumbuhkan  gagasan  mendasar usulan  rancangan  penelitian  tindakan.  Kemukakan  juga  teori,  temuan  dan bahan  penelitian  lain  yang  mendukung  pilihan  tindakan  untuk  mengatasi permasalahan  penelitian  tersebut.  Uraian  ini  digunakan  untuk  menyusun kerangka berpikir  atau konsep  yang  akan digunakan dalam penelitian. Pada bagian  akhir  dapat  dikemukakan  hipotesis  tindakan  yang  menggambarkan indikator  keberhasilan  tindakan  yang  diharapkan/  diantisipasi. 

Sebagai contoh,  akan  dilakukan  PTK  yang  menerapkan  model  pembelajaran
kontekstual sebagai  jenis  tindakannya. Pada kajian pustaka harus  jelas dapat dikemukakan:
1)   Bagaimana  teori  pembelajaran  kontekstual,  siapa  saja  tokoh-tokoh
dibelakangnya,  bagaimana  sejarahnya,  apa  yang  spesifik  dari  teori
tersebut, persyaratannya, dll.
2)   Bagaimana  bentuk  tindakan  yang  dilakukan  dalam  penerapan  teori
tersebut  pada  pembelajaran,  strategi  pembelajarannya,  skenario
pelaksanaannya, dll. 
3)   Bagaimana keterkaitan atau pengaruh penerapan model  tersebut dengan
perubahan  yang  diharapkan,  atau  terhadap  masalah  yang  akan
dipecahkan,  hal  ini  hendaknya  dapat  dijabarkan  dari  berbagai  hasil
penelitian yang sesuai.
4)   Bagaimana  perkiraan  hasil  (hipotesis  tindakan)  dengan  dilakukannya penerapan  model  di  atas  pada  pembelajaran  terhadap  hal  yang  akan dipecahkan.

BAB III PROSEDUR/METODE PENELITIAN
Pada  bagian  ini  diuraikan  secara  jelas  prosedur  penelitian  yang  akan dilakukan.  Kemukakan  obyek,  waktu  dan  lamanya  tindakan,  serta  lokasi
penelitian  secara  jelas.  Prosedur  hendaknya  dirinci  dan  perencanaan, pelaksanaan  tindakan,  observasi,  evaluasi-refleksi,  yang  bersifat  daur  ulang atau siklus.

Sistematika dalam ini meliputi:
a.  Setting  penelitian  dan  karakteristik  subjek  penelitian.  Pada  bagian  ini disebutkan  di mana  penelitian  tersebut  dilakukan,  di  kelas  berapa  dan bagaimana karakteristik dari kelas  tersebut seperti komposisi siswa pria dan  wanita.  Latar  belakang  sosial  ekonomi  yang  mungkin  relevan dengan permasalahan, tingkat kemampuan dan lain sebagainya.
b.  Variabel  yang  diselidiki.  Pada  bagian  ini  ditentukan  variabel-variabel penelitian  yang  dijadikan  fokus  utama  untuk  menjawab  permasalahan yang  dihadapi.  Variabel  tersebut  dapat  berupa  (1)  variabel  input  yang terkait  dengan  siswa,  guru,  bahan  pelajaran,  sumber  belajar,  prosedur evaluasi,  lingkungan  belajar,  dan  lain  sebagainya;  (2)  variabel  proses pelanggaran  KBM  seperti  interaksi  belajar-mengajar,  keterampilan bertanya,  guru,  gaya  mengajar  guru,  cara  belajar  siswa,  implementasi berbagai  metode  mengajar  di  kelas,  dan  sebagainya,  dan  (3)  variabel output  seperti  rasa  keingintahuan  siswa,  kemampuan  siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap  pengalaman  belajar  yang  telah  digelar  melalui  tindakan perbaikan dan sebagainya.

c.  Rencana Tindakan. Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran, seperti :
1) Perencanaan,  yaitu  persiapan  yang  dilakukan  sehubungan  dengan PTK  yang  diprakarsai  seperti  penetapan  tindakan,    pelaksanaan  tes diagnostik  untuk  menspesifikasi  masalah,    pembuatan  skenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam  rangka  implementasi PTK, dan  lain-lain  yang  terkait  dengan  pelaksanaan  tindakan  perbaikan yang  ditetapkan.  Disamping  itu  juga  diuraikan  alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah
2)  Implementasi  Tindakan,  yaitu  deskripsi  tindakan  yang  akan dilakukan. Skenario kerja  tindakan perbaikan dan prosedur  tindakan yang akan diterapkan.
3)  Observasi  dan  Interpretasi,  yaitu  uraian  tentang  prosedur  perekaman dan  penafsiran  data mengenai  proses  dan  produk  dari  implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
4)  Analisis dan Refleksi, yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan berikutnya.

d.   Data  dan  cara  pengumpulannya. Pada  bagian  ini  ditunjukan  dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di gelar, yang akan digunakan  sebagai  dasar  untuk  menilai  keberhasilan  atau kekurangberhasilan  tindakan  perbaikan  pembelajaran  yang dicobakan.  Format  data  dapat  bersifat  kualitatif,  kuantitatif,  atau kombinasi keduanya.
e.  Indikator  kinerja,  pada  bagian  ini  tolak  ukur  keberhasilan  tindakan perbaikan  ditetapkan  secara  eksplisit  sehingga  memudahkan verifikasinya untuk  tindakan perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi  kesalahan  konsep  siswa  misalnya  perlu  ditetapkan kriteria keberhasilan yang diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.
f.  Tim peneliti dan tugasnya, pada bagian ini hendaknya dicantumakan nama-nama  anggota  tim  peneliti  dan  uraian  tugas  peran  setiap anggota tim peneliti serta jam kerja yang dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penelitian.
g.  Jadwal  kegiatan  penelitian  disusun  dalam  matriks  yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal sampai akhir.
h.  Rencana  anggaran,  meliputi  kebutuhan  dukungan  financial  untuk tahap persiapan pelaksanan penelitian, dan pelaporan.


DAFTAR PUSTAKA 
LAMPIRAN  (Lain-lain  yang  dianggap  perlu  seperti  rancangan materi  dan pembelajaran yang akan dilaksanakan, serta alat pengumpulan data).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar