SISTEMATIKA PROPOSAL PTK
JUDUL PENELITIAN
Judul penelitian
dinyatakan secara singkat
dan spesifik tetapi
cukup jelas
menggambarkan masalah
yang akan diteliti,
tindakan untuk mengatasi
masalah serta
nilai manfaatnya. Formulasi
judul dibuat agar
menampilkan
wujud PTK
bukan penelitian pada
umumnya. Umumnya di
bawah judul
utama dituliskan
pula sub judul.
Sub judul ditulis
untuk menambahkan
keterangan lebih rinci
tentang subyek, tempat, dan waktu
penelitian.
Berikut
contoh judul PTK dalam pendidikan dasar.
- Meningkatkan hasil belajar melalui pembelajanan kooperatif pada mata
pelajaran IPS
(dapat dituliskan topik
bahasan dan juga
mata
pelajarannya) di SD
Negeri Banjarsari, Bandung.
- Penerapan pembelajaran model Problem Based Learning untuk
meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah pada
mata pelajaran
Fisika Kelas VII di
SMP XXX.
- Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri pada Mata Pelajaran
Geografi untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep tentang Perpindahan
Penduduk.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan utama
PTK adalah untuk
memecahkan permasalahan
pembelajaran. Untuk itu, dalam
uraian latar belakang masalah yang
harus dipaparkan hal-hal berikut.
1.
Masalah
yang diteliti adalah
benar-benar masalah pembelajaran
yang
terjadi di
sekolah. Umumnya didapat
dari pengamatan dan
diagnosis
yang dilakukan
guru atau tenaga
kependidikan lain di
sekolah. Perlu
dijelaskan pula
proses atau kondisi yang terjadi.
2.
Masalah
yang akan diteliti
merupakan suatu masalah
penting dan
mendesak untuk
dipecahkan, serta dapat
dilaksanakan dilihat dari
segi
ketersediaan waktu,
biaya, dan daya
dukung lainnya yang
dapat
memperlancar
penelitian tersebut.
3.
Identifikasi masalah di atas,
jelaskan hal-hal yang diduga
menjadi akar penyebab dari masa!ah
tersebut. Secara cermat
dan sistematis berikan alasan (argumentasi) bagaimana dapat
menarik kesimpulan tentang akar masalah
itu.
B. Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah
Pada bagian ini umumnya
terdiri atas jabaran tentang
rumusan masalah, cara
pemecahan masalah, tujuan
serta manfaat atau
kontribusi hasil penelitian.
- Perumusan Masalah, berisi rumusan masalah penelitian. Dalam
perumusan masalah
dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan
lingkup yang
menjadi batasan
PTK. Rumusan masalah
sebaiknya menggunakan
kalimat tanya
dengan mengajukan alternatif
tindakan yang akan
dilakukan dan hasil positif
yang diantisipasi dengan
cara mengajukan
indikator keberhasilan
tindakan, cara pengukuran
serta cara mengevaluasinya.
- Pemecahan Masalah; merupakan uraian altematif tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti disesuaikan dengan kaidah PTK. Cara pemecahan masalah ditentukan atas dasar akar penyebab permasalahan dalam bentuk tindakan yang jelas dan terarah. Alternatif pemecahan hendaknya mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak dari hasil analisis masalah. Di samping itu, harus terbayangkan manfaat hasil pemecahan masalah dalam pembenahan dan/atau peningkatan implementasi program pembelajaran. Juga dicermati artikulasi kemanfaatan PTK berbeda dari kemanfaatan penelitian formal.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan PTK
dirumuskan secara jelas,
dipaparkan sasaran antara
dan sasaran akhir tindakan
perbaikan. Perumusan tujuan harus
konsisten dengan hakikat
permasalahan yang dikemukakan
dalam bagian-bagian sebelumnya.
Sebagai contoh
dapat dikemukakan PTK di bidang
IPA yang bertujuan meningkatkan prestasi
siswa dalam mata
pelajaran IPA melalui penerapan strategi pembelajaran yang dianggap
sesuai, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar mengajar dan
lain sebagainya. Pengujian
dan/atau pengembangan strategi pembelajaran bukan merupakan rumusan tujuan
PTK.
Ketercapaian tujuan
hendaknya dapat diverfikasi secara obyektif. Di
samping tujuan PTK
di atas, juga
perlu diuraikan kemungkinan kemanfaatan penelitian.
Dalam hubungan ini,
perlu dipaparkan secara spesifik keuntungan-keuntungan yang
dapat diperoleh, khususnya bagi siswa, di
samping bagi guru
pelaksana PTK, bagi
rekan-rekan guru lainnya
serta bagi dosen LPTK
sebagai pendidik guru.
Pengembangan ilmu, bukanlah prioritas dalam menetapkan tujuan
PTK
BAB II KERANGKA
TEORETIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pada bagian
ini diuraikan landasan
konseptual dalam arti
teoritik yang digunakan peneliti
dalam menentukan alternatif pemecahan masalah. Untuk keperluan itu,
dalam bagian ini
diuraikan kajian baik
pengalaman peneliti PTK sendiri
nyang relevan maupun
pelaku-pelaku PTK lain
di samping terhadap teori-teori
yang lazim hasil
kajian kepustakaan. Pada
bagian ini diuraikan kajian
teori dan pustaka
yang menumbuhkan gagasan
mendasar usulan rancangan penelitian
tindakan. Kemukakan juga
teori, temuan dan bahan
penelitian lain yang
mendukung pilihan tindakan
untuk mengatasi permasalahan penelitian
tersebut. Uraian ini
digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep
yang akan digunakan dalam penelitian.
Pada bagian akhir dapat
dikemukakan hipotesis tindakan
yang menggambarkan indikator keberhasilan
tindakan yang diharapkan/
diantisipasi.
Sebagai contoh, akan
dilakukan PTK yang
menerapkan model pembelajaran
kontekstual
sebagai jenis tindakannya. Pada kajian pustaka harus jelas dapat dikemukakan:
1)
Bagaimana
teori pembelajaran kontekstual,
siapa saja tokoh-tokoh
dibelakangnya, bagaimana
sejarahnya, apa yang
spesifik dari teori
tersebut,
persyaratannya, dll.
2)
Bagaimana
bentuk tindakan yang
dilakukan dalam penerapan
teori
tersebut pada
pembelajaran, strategi pembelajarannya, skenario
pelaksanaannya,
dll.
3)
Bagaimana keterkaitan atau pengaruh
penerapan model tersebut dengan
perubahan yang
diharapkan, atau terhadap
masalah yang akan
dipecahkan, hal
ini hendaknya dapat
dijabarkan dari berbagai
hasil
penelitian yang
sesuai.
4)
Bagaimana
perkiraan hasil (hipotesis
tindakan) dengan dilakukannya penerapan model
di atas pada
pembelajaran terhadap hal
yang akan dipecahkan.
BAB III PROSEDUR/METODE
PENELITIAN
Pada bagian
ini diuraikan secara
jelas prosedur penelitian
yang akan dilakukan. Kemukakan
obyek, waktu dan
lamanya tindakan, serta
lokasi
penelitian secara jelas.
Prosedur hendaknya dirinci
dan perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi,
evaluasi-refleksi, yang bersifat
daur ulang atau siklus.
Sistematika
dalam ini meliputi:
a. Setting
penelitian dan karakteristik
subjek penelitian. Pada
bagian ini disebutkan di mana
penelitian tersebut dilakukan,
di kelas berapa
dan bagaimana karakteristik dari kelas
tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita.
Latar belakang sosial
ekonomi yang mungkin
relevan dengan permasalahan, tingkat kemampuan dan lain sebagainya.
b. Variabel
yang diselidiki. Pada
bagian ini ditentukan
variabel-variabel penelitian
yang dijadikan fokus
utama untuk menjawab
permasalahan yang dihadapi. Variabel
tersebut dapat berupa
(1) variabel input
yang terkait dengan siswa,
guru, bahan pelajaran,
sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan
belajar, dan lain
sebagainya; (2) variabel
proses pelanggaran KBM seperti
interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya, guru,
gaya mengajar guru,
cara belajar siswa,
implementasi berbagai metode mengajar
di kelas, dan sebagainya, dan
(3) variabel output seperti
rasa keingintahuan siswa,
kemampuan siswa mengaplikasikan
pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman
belajar yang telah
digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.
c. Rencana Tindakan. Pada bagian ini digambarkan
rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran, seperti :
1)
Perencanaan, yaitu persiapan
yang dilakukan sehubungan
dengan PTK yang diprakarsai
seperti penetapan tindakan,
pelaksanaan tes diagnostik untuk
menspesifikasi masalah, pembuatan
skenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka
implementasi PTK, dan
lain-lain yang terkait
dengan pelaksanaan tindakan
perbaikan yang ditetapkan. Disamping
itu juga diuraikan
alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan
masalah
2) Implementasi
Tindakan, yaitu deskripsi
tindakan yang akan dilakukan. Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
3) Observasi
dan Interpretasi, yaitu
uraian tentang prosedur
perekaman dan penafsiran data mengenai
proses dan produk
dari implementasi tindakan
perbaikan yang dirancang.
4) Analisis dan Refleksi, yaitu uraian tentang
prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan
proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan
dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan berikutnya.
d. Data
dan cara pengumpulannya. Pada bagian
ini ditunjukan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan
yang berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di
gelar, yang akan digunakan sebagai dasar
untuk menilai keberhasilan
atau kekurangberhasilan
tindakan perbaikan pembelajaran
yang dicobakan. Format data
dapat bersifat kualitatif,
kuantitatif, atau kombinasi
keduanya.
e. Indikator
kinerja, pada bagian
ini tolak ukur
keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan
secara eksplisit sehingga
memudahkan verifikasinya untuk
tindakan perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan
konsep siswa misalnya
perlu ditetapkan kriteria
keberhasilan yang diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan
yang dimaksud.
f. Tim peneliti dan tugasnya, pada bagian ini
hendaknya dicantumakan nama-nama
anggota tim peneliti
dan uraian tugas
peran setiap anggota tim peneliti
serta jam kerja yang dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penelitian.
g. Jadwal
kegiatan penelitian disusun
dalam matriks yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal
sampai akhir.
h. Rencana
anggaran, meliputi kebutuhan
dukungan financial untuk tahap persiapan pelaksanan penelitian,
dan pelaporan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (Lain-lain
yang dianggap perlu
seperti rancangan materi dan pembelajaran yang akan dilaksanakan,
serta alat pengumpulan data).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar